Translate

Sunday, August 21, 2016

Anehnya Negeri Ini

"Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!"
oleh : Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie.

Sobat semua tentu masih ingat terhadap pernyataan pak BJ. Habibie tersebut. Dan saya rasa hal tersebut tidak hanya terjadi pada pak BJ. Habibie saja. Bukan Sebuah rahasia lagi bahwa negara kita, hampir di setiap lini nya membudayakan hal yang disampaikan oleh pak Habibie. Sumber daya-sumber daya yang prospektif dihancurkan, lantas dengan cekatan mengeluarkan tender impor besar-besaran. Beberapa mega proyek bahkan dengan sengaja diciptakan dan direka-reka yang pada intinya hanya untuk meraup keuntungan ribadi semata. Bukan rahasia lagi bila trend tender-tenderan lebih populer ketimbang trend batu akik.
Sungguh ironis memang....mental para pemangku jabatan seolah tak memiliki harga diri. Berbeda jauh dengan pandangan orang-orang yang cinta pada negeri ini. Tak salah bila bila seorang aktivis seperti Soe Hok gie lantas memberikan pernyataan yang cukup tajam.

"Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan" (Soe hok gie).

Dari prinsip-prinsip tersebut saya rasa tidak hanya 1 atau 2 orang saja yang sudah diasingkan, bisa jadi ratusan bahkan ribuan orang sudah diasingkan hanya karena cinta pada negeri ini. Jika harus keluar pernyataan yang cukup frontal dan keras, rasa nya cukup berimbang dengan keadaan tersebut. Sebut saja pernyataan pak Ahok yang selalu jadi gunjingan seperti dibawah ini.

"Kalau jujur dan baik kami kasih modal dan Anda bisa berubah nasib, asal mau berusaha. Tapi kalau hidup Anda mau jual beli lahan milik pemerintah maka Anda bajingan. Pelanggaran itu jelas bagi saya," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin 13 Mei 2013.

Saya cukup aneh dengan sikap para pembesar yang seolah tidak suka dengan pernyataan-pernyataan pedas pak ahok.ITU BENAR kan? Jika di analogikan mungkin pak ahok lebih mirip dengan dosen killer atau guru yang cerewet, lantas tiba-tiba banyak murid yang tidak suka dan selalu memandang sinis. Kalau kita boleh jujur, apa salah nya sih.... Siapapun orangnya, jika dengan perkataan pedas bangsa ini BISA maju "KENAPA TIDAK".

Bangsa ini butuh orang yang berani memberantas oknum-oknum pemeras rakyat, bukan orang yang nggeh wae atau monggo wae yang penting aman, atau orang-orang pengecut yang membusungkan dada didepan rakyat jelata dan tertunduk takut dihadapan pejabat korup.

Tak ubah nya seperti lembaga KPK yang di bully habis-habisan hanya karena ingin menyampaikan kebenaran. Dan saya sempat melongo bingung dengan sikap para anggota DPR yang seolah bersuka ria dan berfoto-foto di tengah status tersangka budi gunawan, dan yang lebih gila nya lagi .... menyetujui pula jadi kapolri. Ini kan aneh.......mbok yo...di investigasi terlebih dahulu sebelum menyetujui

No comments:

Post a Comment